WELCOME TO RUMAH ANTHARES







Cari Blog Ini

Senin, 02 April 2012

kaya dan miskin itu masalah perasaan

saya sedang bingung hendak memikirkan apa saat secara tiba-tiba kesimpulan ini muncul begitu saja di pikiran saya "kaya & miskin itu masalah perasaan".


yaaahh.... saya banyak berpikir dan memutar kembali pengalaman yang pernah saya alami kemudian menyimpulkan seperti itu. kaya dan miskin itu masalah kepuasan. dan kepuasan itu ditentukan oleh perasaan.


saya pernah bertemu dengan seorang wanita separuh baya. dia tidak memiliki banyak harta dalam bentuk materi. dia hanya punya tanah berukuran 5X10 meter yang dia gunakan untuk bercocok tanam agar mendapatkan biaya hidup sekadarnya. dia juga tidak punya anak dan suami. dan dia tinggal di sebuah desa yang mana sangat susah bagi kita untuk mendapatkan air di desa itu. sehingga bgi orang-orang di desa itu, air adalah harta yang berharga dan harus digunakan secara bijak.


suatu hari dia datang ke rumah saya. saat melihat banyak botol-botol bekas air mineral, dia minta izin untuk mengambil botol-botol itu. katanya itu sangat berguna untuk tempat penampungan air. tentu saja saya mengizinkannya. dalam pikiran saya, daripada botol-botol itu menjadi sampah, akan lebih baik kalau saya berikan pada orang yang membutuhkannya.


saat itu saya tercengang melihat ekspresi kegirangan dari wanita itu. dia berkali-kali mengucapkan terima kasih dan memeluk saya saking bhagianya. saya bertanya mengapa dia begitu senang dan dia menjawab "saya senang karena saya sudah kaya sekarang." saya kembali tercengang. hah??! kaya?? bagaimana mungkin?? seseorang kaya hanya karena memiliki 15 botol plastik bekas air mineral? lalu dia menjawab lagi "mungkin bagi banyak orang saya ini miskin. dan memiliki botol bekas tidak bernilai apa-apa. tapi, dengan memiliki botol-botol ini saya sudah merasa kaya. walaupun orang lain mengatakan saya miskin, namun karena perasaan saya telah puas hanya dngan memiliki botol-botol ini,maka saya merasa kaya." saya tidak berkata apa-apa lagi.


di lain kesempatan saya bertemu dengan seorang pejabat pemerintah. tidak usah saya sebutkan di instansi mana dia bekerja. dia mengaku memiliki penghasilan 30 juta/bulan. jumlah itu belum terhitung uang yang ia peroleh dari perjalanan dinas dkk, tandasnya. dia mempunyai 3 orang anak yang sudah berhasil meraih kesuksesan sebagai dokter, pejabat pmerintah, dan bisnisman. sebagai tambahan, dia juga sudah memiliki rumah yang luar biasa mewahnya. namun, pada satu kesempatan ia berkata bahwa apa yang ia dapatkan sekarang sebenarnya.belum bisa diberi nilai karena masih ada impian yang lebih besar yang ia inginkan. walau sudah hidup lebih dari berkecukupan(senarnya) namun ia tetap berusaha memperluas ekspansi bisnisnya untuk mendapatkan lebih.


saya membandingkan kedua kejadian di atas. maka, timbullah kesimpulan saya bhwa "kaya dan miskin itu adalah masalah perasaan". seorang wanita yang merasa kaya dengan 15 botol plastik VS lelaki yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang ia miliki.


maka,menurut saya, kaya dan miskin itu adalah masalah bagaimana kita menilai apa yang telah kita dapatkan. hal inj berkaitan erat lagi dengan bagaimana cara kita bersyukur. dan "bersyukur" itulah yang    sangat sulit dilakoni manusia. ini pendapat saya. bagaimana menurut anda???


Published with Blogger-droid v2.0.4

Rabu, 22 Februari 2012

PERSEMBAHAN DARI HATI UNTUK YANG TERKASIH


Zakridatul Agusmaniar Rane


Terima kasih ayah bunda untuk kasih sayangmu yang tiada akhirnya...

Ma, kehidupan dan berbagai kemelutnya menyadarkan anakmu ini bahwa tidak ada rumah yang paling nyaman untuk kembali selain keluarga dan tidak ada tempat paling kokoh untuk bersandar selain di pangkuan orang tua ku... maka setiap letih rasanya badan dan hati ini, akan terbesit dengan sendirinya dalam benakku kalimat “Ma, izinkan aku rebahkan kepalaku di pangkuanmu. Pa, izinkan aku meratap dan mengadu di hadapanmu. Agar luruh semua beban yang ada di pundakku...”

Pa, Entah dari mana memulainya dan entah bagaimana membahasakannya, ini adalah ungkapan terdalam dari anakmu betapa aku bersyukur tuhan menitipkan aku kepada kalian.
Ma, terima kasih telah menjadi sahabat paling setia yang selalu setia setiap saat. Pa, terima kasih telah menjadi penasehat dan pelindungku

Sungguh tiada kebohongan dalam setiap kalimatku, aku bersyukur dibesarkan oleh ayah dan bundaku. Walau aku tumbuh dalam keluarga kecil yang penuh keterbatasan, tiada sekali pun dalam sadarku aku menyesali keadaanku. Aku bersyukur karenanya. Hidup dalam keterbatasan itu membuatku belajar hidup itu tidak mudah, belajar sederhana, dan mensyukuri apa yang aku dapatkan. Ma, Pa, tak perlu kalian risau. Anakmu merasa nyaman di tempatnya.

Terima kasih untuk apa yang Tuhan berikan melalui kedua orang tuaku. Meski tidak ada harta yang berlimpah kalian berikan, nasehat, bimbingan, dan semua teladan yang kalian curahkan tidak akan pernah tergantikan dan akan lebih berharga dari limpahan materi yang bisa diberikan oleh orang tua – orang tua yang lain kepada anak-anaknya. Tak usah kalian risau anakmu tidak merasa berkecukupan. Semuanya telah lebih dari cukup.

Ma, Pa, inilah anakmu apa adanya. Tidak ada yang lebih dari anakmu ini. Ops, hanya ada satu yang lebih. Rasa terima kasih dan sayangku untuk kalian lebih dari siapapun yang mengasihi dan berterima kasih kepada kalian di dunia ini.
Ma, Pa, kalian harus percaya pada anakmu. Apapun yang anakmu lakukan, semuanya dalam upaya berterima kasih dan membuat kalian bangga pernah membesarkan aku sebagai anakmu....

Love is...
© Rumah Anthares - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace